Al-Hasud La Yasud

4400

Oleh: KH. Husein Muhammad (Pendiri dan Ketua Dewan Kebijakan Fahmina Institute, Cirebon)

Tadi malam menjelang tidur, seseorang bertanya via inbox tentang Hasud. Aku mengatakan sambil mencari referensi:

Hasud adalah perasaan tidak suka seseorang kepada orang lain, karena kenikmatan/kebahagiaan yang diperoleh orang lain itu. Kenikmatan itu bisa berupa kekayaan, jabatan, kehormatan, kecantikan, kehebatan, dan lain-lain. Ia berharap kenikmatan itu hilang darinya dan berpindah kepada dirinya. Pada tingkat lebih lanjut dia akan berusaha merusak bahkan melenyapkan kenikmatan tersebut dari orang lain itu dengan segala cara.

“Mengapa orang bisa menjadi hasud?” Imam Al-Ghazali dalam bukunya “Ihya Ulum al-Din” menyebut ada tujuh faktor penyebab “hasud”, dengki. Yaitu:

  1. Al-‘Adawah (kebencian)
  2. Al-Kibr (sombong)
  3. Al-Ta’ajjub (mengagumi diri)
  4. Al-Khawf min Fawt al-Maqashid al-Mahbubah (takut kehilangan keinginan/harapan yang dicintainya)
  5. Hubb Al-Riyasah(cinta/gila jabatan)
  6. Khubts Al-Nafs (jiwa buruk)
  7. Al-Bukhl al-Nafs (jiwa pelit).

Hasud adalah karakter setan Iblis. Ia dengki kepada Adam karena Adam memeroleh kedudukan terhormat dan makhluk-Nya yang paling dihormati-Nya. Saat Allah memerintahkan agar semua makhluk: Setan/Iblis dan Malaikat menghormatinya, Iblis menolak keputusan itu. Dan dia oleh Tuhan dianggap sebagai bagian dari “orang kafir”, yakni orang yang menolak/melawan kebenaran dan keadilan.

Nabi mengatakan:

اياكم والحسد فان الحسد ياكل الحسنات كما تاكل النار الحطب.

“Hasud itu membakar habis kebaikannya bagaikan api membakar kayu”.

الحسود لا يسود

“Hasud itu tidak akan menjadi pemimpin”.

فالمعنى الصحيح لهذه العبارة “الحسود لا يسود” هكذا: الحسود لا يصل إلى السيادة و لا يفوق الآخرين، أي أنه لا يصل عن طريق الحسد للآخرين إلى العظمة و السيادة و المقام الرفيع،

Arti kata-kata ini adalah: orang yang hasud tidak akan mencapai kedudukan pemimpin, dan tidak akan mengungguli orang lain yang dihasudi. Yakni orang hasud tidak akan memeroleh kedudukan terhormat dan tinggi.

Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan:

المؤمن يغبط والمنافق يحسد

“Orang mukmin hanya sebatas jengkel, sementara orang munafik sampai pada tingkat hasud.”

Hasud merupakan sifat yang paling sulit disembuhkan. Imam al-Ghazali dalam “Faishal al-Tafriqah” mengutip sebuah syair Imam Syafi’i:

كل العداوات قد ترجى سلامتها
الا عداوة من عاداك عن حسد

Semua kebencian bisa diatasi kecuali hasud. Ia sangat sulit.

Nabi berpesan:

لا تحاسدوا ولا تباغضوا وكونوا عباد الله اخوانا

“Kalian jangan saling hasud dan saling membenci. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here