Aksi 1310, Muhammadiyah Tak Akan Ikut

928
Aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja pada 9 Oktober 2020 lalu. (Foto: Edwin B/OMG)

Jakarta, Muslim Obsession – Sejumlah Ormas yang tergabung dalam Anak NKRI berencana melakukan aksi tolak UU Cipta Kerja pada Selasa (13/10/2020). Ajakan aksi bersliweran di sejumlah platform media sosial.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa Muhammadiyah tidak ada hubungan dan tidak ikut dalam aksi tersebut.

Muhammadiyah lebih fokus pada penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.

“Dalam situasi sekarang, sebaiknya semua pihak bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar, termasuk demonstrasi,” kata Mu’ti mengutip Republika, Senin (12/10).

Mu’ti menegaskan jika aksi demonstrasi lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Menurutnya, Islam mengajarkan umatnya agar meninggalkan perbuatan yang lebih banyak mengandung mudharat dibandingkan manfaat. Dalam hukum Islam hal yang sangat mendesak (aham) harus lebih diprioritaskan di atas hal yang penting (muhim).

Kendati demikian, jelasnya, Muhammadiyah menghormati masyarakat yang menyampaikan aspirasinya secara lisan dan tulisan yang merupakan hak warga negara dan dijamin oleh UUD. Karena itu, bagi masyarakat yang berdemonstrasi hendaknya mematuhi undang-undang, tertib, dan menghindari kekerasan (vandalisme).

“Aparatur keamanan hendaknya memaksimalkan pendekatan persuasif dan humanis agar tidak terjadi clash antara masyarakat dengan aparat,” ujarnya.

Mu’ti menegaskan, Muhammadiyah akan tetap bersikap kritis kepada kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan hukum dan perundangan-undangan, terutama yang bertentangan dengan Islam dan merugikan umat Islam.

Akan tetapi, Muhammadiyah tidak akan melengserkan pemerintahan yang sah. Resikonya terlalu besar bagi rakyat dan masa depan bangsa. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here