AH Nasution: Tuhan Maha Besar! 

1822

Nasution ingin melihatnya dan ketika dia membuka pintu, tentara menembak ke arahnya. Dia melemparkan dirinya ke lantai dan istrinya membanting serta mengunci pintu. Orang-orang di sisi lain mulai menghancurkan pintu bawah dan melepaskan tembakan-tembakan ke kamar tidur.

Sunarti mendorong suaminya keluar melalui pintu lain dan menyusuri koridor ke pintu samping rumah. Nasution berlari ke halaman rumahnya menuju ke dinding yang memisahkan halamannya dengan Kedutaan Besar Irak. Dia ditemukan oleh tentara yang kemudian menembaknya, tetapi meleset. Memanjat dinding, Nasution mengalami patah pergelangan kaki saat ia jatuh ke halaman Kedutaan Irak untuk bersembunyi. Dia tidak dikejar.

Karel Satsuit Tubun, seorang penjaga di rumah Wakil Perdana Menteri Johannes Leimena yang juga merupakan tetangga Nasution, mendengar keributan dan berjalan ke rumah Nasution. Dalam kebingungan penjaga itu ditembak dan dibunuh.

Ade Irma Suryani Tertembak

Seluruh penghuni rumah terbangun dan ketakutan oleh penembakan itu. Ibu dan adik Nasution, Mardiah, juga tinggal di rumah dan berlari ke kamar tidur Nasution. Mardiah membawa putri Nasution yang berusia lima tahun, Ade Irma Suryani, dari tempat tidurnya, memeluk erat anak itu dalam pelukannya, dan mencoba lari ke tempat aman.

Saat ia berlari, seorang kopral dari penjaga istana melepaskan tembakan ke arahnya melalui pintu. Ade tertembak dan menerima tiga peluru di punggungnya. Dia meninggal lima hari kemudian di rumah sakit.

Sementara itu putri sulung Nasution, Hendrianti Saharah (Yanti), yang berusia 13 tahun, dan perawatnya, Alfiah, sudah lari ke rumah pondok ajudan Nasution dan bersembunyi di bawah tempat tidur.

Pierre Tendean mengambil senjatanya dan lari dari rumah, tetapi ia tertangkap dalam beberapa langkah. Dalam kegelapan ia membuat kesalahan dan sudah berada di bawah todongan senjata.

Setelah mendorong suaminya keluar rumah, Sunarti lari ke dalam dan membawa putrinya yang terluka. Saat ia menelepon dokter, pasukan Cakrabirawa menuntutnya agar memberitahu di mana keberadaan Nasution. Kabarnya Johanna melakukan percakapan singkat sambil marah-marah pada Letnan Doel Arief. Johanna mengatakan Nasution sedang keluar kota selama beberapa hari ini.

Pasukan itu kemudian pergi dari rumah Nasution dan membawa Tendean.

Sunarti membawa Ade putrinya yang terluka ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Sementara itu Nasution terus bersembunyi di halaman tetangganya sampai pukul 06.00 WIB. Ia kembali ke rumahnya dalam keadaan patah pergelangan kaki. Nasution kemudian meminta ajudan untuk membawanya ke Departemen Pertahanan dan Keamanan karena dia pikir itu akan lebih aman di sana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here