Muslim Obsession – Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menanamkan jiwa kejujuran pada anak. Pertama, tanamkanlah sikap ketakwaan kepada Allah Swt. Sampaikanlah pada anak, bahwa Allah Maha Melihat apa yang kita lakukan.
Seperti yang Al-Quran ajarkan kepada kita tentang kisah anak Lukmanul Hakim. Dia senantiasa diwanti-wanti bahwa kejelekan apapun walau hanya sebiji Zarrah, di kegelapan malam, semua tidak luput dari penglihatan Allah.
Sedangkan dalam Hadits, Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan. Sedangkan kebaikan menghantarkan ke dalam surga. Tidaklah seseorang berbuat jujur hingga Allah mencatatnya sebagai orang yang selalu jujur. Sedangkan berbohong itu membawa kepada kejelekan, dan kejelekan itu menghantarkan ke dalam neraka. Sungguh seseorang yang terbiasa bohong, maka Allah mencatatnya sebagai seorang pembohong.” (HR. Bukhari No. 6094, Muslim No. 2607)
Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, STh.I, M.Pd Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, menjelaskan tips agar anak tidak berbohong.
“Katakanlah pada anak, bahwa Al-Quran menyebutkan, sekecil apapun kebaikan, Allah akan mempertimbangkan. Begitu juga sekecil apapun keburukan itu, Allah akan catat,” jelasnya.
Kedua, memberikan apresiasi dan respon ketika anak-anak berani berkata jujur, meskipun ia bersalah. Karena jangan sampai, seorang anak terlalu sering dikritik tapi jarang dipuji.
“Yakinkan pada anak, bunda tidak akan menghukum kamu karena kamu jujur. Tapi, jangan pernah kita mentolerir ketika anak berada dalam kebohongan ketika kita tahu itu,” ujarnya dalam video singkat yang diunggah di Youtube.
Tips ketiga adalah menghilangkan kebiasaan buruk orangtua yang suka menakut-nakuti anak dengan kebohongan.
“Contoh, ketika anak sedang merengek, kita takut-takuti ia dengan kalimat, ‘Awas ada polisi’ dan seterusnya,” katanya.
Tanpa sadar, tegas Ifa, itulah sumber pendidikan kebohongan pada anak. Karena, anak-anak adalah peniru yang baik. (Vina)
