Afghanistan Membuat Al-Quran dari Sutra

968
Al-Quran terbuat dari Sutra (Foto: Beritaonline)

Jakarta, Muslim Obsession – Jika pada umumnya Al-Quran terbuat dari kertas, di Afghanistan ada Al-Quran yang terbuat dari bahan sutra. Mushaf ini menjadi satu-satunya yang terbuat dari sutra.

Seperti dilansir Global Village Space, Kamis (24/5/2018), para kreator berharap Al-Quran ini bisa melindungi tradisi kaligrafi Afghanistan. Setiap helai halaman Al-Quran yang terdiri dari 610 halaman itu dibuat menggunakan tulisan tangan yang dibuat oleh 38 penulis kaligrafi dan diselesaikan dalam waktu 2 tahun.

Tak hanya itu, halaman sampul Al-Quran itu dibuat dari bahan kulit kambing. Dan total berat Al-Quran itu mencapai 8,69 kg. Al-Quran dinilai sebagai naskah suci, kaligrafi juga dihormati dalam Islam dan seni Islam.

“Tujuan kami adalah untuk memastikan seni kaligrafi tidak mati di negara ini, menulis kaligrafi adalah bagian dari budaya kami,” tutur Khwaja Qamaruddin Chisti, master kaligrafi yang berusia 66 tahun di kantornya di kawasan pegunungan Turquoise, Kabul.

“Ketika dilihat sebagai suatu seni, kami tidak bisa memberikan nilai. Tuhan telah mempercayakan kepada kami dengan pekerjaan ini, dan ini bermakna lebih dari aspek finansial untuk kami,” tambahnya.

Dia dan rekan-rekan sesama penulis kaligrafi menggunakan bambu atau pena buluh bertinta. Penulisan menghabiskan dua hari untuk menyalin versi Al-Quran menjadi satu halaman, kadang-kadang lebih lama jika mereka membuat kesalahan dan harus mengulang dari awal.

Mereka menggunakan aksara Naskh, salah satu gaya kaligrafi yang dikembangkan pada era Islam awal untuk menggantikan Kufic karena dinilai lebih mudah dibaca dan ditulis.

Sedangkan, dekorasi antara naskah itu dikenal sebagai iluminasi, pengerjaannya lebih memakan waktu. “Tiap halamannya membutuhkan waktu satu minggu,” tuturnya.

Tim seniman menggunakan tinta natural yang terbuat dari batu lapis lazuli, emas dan perunggu untuk membuat pola-pola yang terkenal pada masa Dinasti Timurid, abad ke-15 dan 16 di kota barat Herat.

Master seni miniatur yang bertanggung jawab untuk membuat warna-warna cerah di dalam Al-Quran Mohammad Tamim Sahibzada menyebut seluruh warna yang digunakan berbahan dasar alam.

“Mengerjakan kaligrafi di atas bahan sutra untuk pertama kalinya sungguh menantang. Seluruh bahan yang terbuat dari bahan-bahan lokal (panjang 305 meter), itu dirawat dalam larutan yang terbuat dari biji-bijian kering yakni ispaghula, atau psyllium untuk mencegah tinta meluber,” pungkasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here