Abbas Nyatakan Palestina Siap Berdamai dengan Israel

871
Mahmoud Abbas

Ramallah, Muslim Obsession – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada delegasi Palestina-Israel pada Rabu (6/2/2019) waktu setempat bahwa ia lebih percaya pada perdamaian daripada sebelumnya.

“Saya percaya pada perdamaian lebih dari sebelumnya dan saya tidak ingin perang,” katanya, menyatakan harapan bahwa pemilihan Israel berikutnya akan menghasilkan orang yang benar-benar percaya pada perdamaian.

Abbas juga menekankan bahwa ia siap bekerja dengannya untuk membawa perdamaian antara Palestina-Israel.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Abbas pada upacara pembukaan Forum Palestina untuk Kebebasan dan Perdamaian yang diadakan di markas presiden di Ramallah.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Mohammad Madani, yang bertanggung jawab atas hubungan Palestina dengan Israel, mantan anggota Parlemen Israel, Talab al-Sane, presiden Parlemen Perdamaian Israel, Ran Cohen serta tokoh-tokoh Palestina dan Israel lainnya.

“Kamar ini cukup besar untuk semua pengikut dari tiga agama surgawi,” ujar Presiden Abbas, seperti dilansir kantor berita Wafa, Kamis (7/2/2019).

“Bagaimana mungkin Palestina tidak menampungnya? Kami telah hidup di negara ini berdasarkan cinta dan kedamaian. Tapi mengapa orang lain mencoba menyeret kami ke dalam kekerasan dan kebencian?” tanya Abbas heran.

Meskipun dia mengakui konferensi ini datang terlambat, tetapi menurutnya itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

“Kami tidak akan membiarkan para ekstremis yang mencari kekerasan untuk mengakhiri perdamaian,” tekan Abbas.

Konferensi ini bagi Abbas adalah awal yang baik untuk koeksistensi kedua bangsa dalam perdamaian, terutama mengingat situasi yang memburuk di kawasan tersebut.

“Pengakuan kami terhadap Israel setelah perjanjian Oslo mencerminkan keyakinan kami yang mendalam terhadap perdamaian yang kami tunggu-tunggu sejauh ini. Kami ingin hidup damai berdasarkan solusi dua negara untuk kedua bangsa sesuai dengan resolusi internasional,” harap dia.

“Kami ingin negosiasi antara kami dan pihak Israel tetap berlanjut, tetapi ekstremisme Israel lah yang membunuh (mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak) Rabin dan menyeret kawasan ini ke dalam kekerasan. Mereka menginginkan lebih banyak ekstremisme dengan menumpahkan darah anak-anak kami melalui serangan berulang pada kami,” tandas Abbas.

Terakhir, dia berulang kali berharap pemilu Israel yang akan dihelat April 2019 mendatang akan menghasilkan pemimpin yang bisa menciptakan perdamaian. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here