9 Aturan Pangeran MBS yang Membuat Saudi Semakin Sekuler

555

Jakarta, Muslim Obsession – Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) Arab Saudi tengah disorot karena berani melakukan kebijakan kontroversi yang dianggap menjadikan negaranya itu semakin sekuler, dan jauh dari tatanan lama.

Terbaru kebijakan MBS yang kontroversi adalah menggelar tari Samba dalam acara Festival Musim Dingin Jazan, Arab Saudi, pada akhir pekan lalu. Kontroversi di antara warga muncul karena acara itu dianggap menampilkan penari wanita yang terlalu berpakaian minim.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi memang disebut tengah berada dalam jalur reformasi menuju negara yang lebih terbuka terutama sejak Pangeran MBS diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2017 lalu.

Sejak itu, MBS selaku pemimpin de facto Saudi, melonggarkan sejumlah aturan konservatif Islam yang diterapkan negara kerajaan itu selama puluhan tahun.

Beberapa kebijakan yang dirombak MBS dinilai menguntungkan kaum perempuan Saudi yang selama ini sangat dibatasi ruang geraknya.

Berikut sejumlah aturan-aturan yang dilonggarkan Arab Saudi.

1. Izin Memakai Bikini di Pantai

Kawasan King Abdullah City merupakan salah satu kota di mana aturan syariat Islam dilonggarkan, salah satunya soal sosial dan budaya. Pihak berwenang Saudi mengizinkan pemakaian baju renang termasuk bikini di pantai-pantai privat mereka.

Para wanita yang berada di kawasan ini diizinkan untuk mengenakan pakaian renang bikini di pantai-pantai privatnya.

Berdasarkan laporan AFP, pria dan perempuan yang belum menikah atau non-muhrim juga diperkenankan bercengkrama di depan publik selama berada di pantai di kawasan tersebut.

2. Perempuan Boleh Masuk Militer

Pemerintah Saudi juga memperbolehkan perempuan mendaftar ke Angkatan Bersenjata. Mereka yang telah berusia 21 hingga 40 tahun diperkenankan untuk mendaftar militer. Aturan ini telah disahkan Arab Saudi sejak Februari 2021 lalu.

3. Perempuan Diperkenankan Hidup Sendiri

Arab Saudi juga memperkenankan perempuan bepergian dan hidup sendiri tanpa wali. Kebijakan yang sebelumnya diatur dalam pasal 169 ini kini dihapus dari Hukum Acara Arab Saudi.

Dalam undang-undang yang telah direvisi, disebutkan bahwa wali dari perempuan hanya bisa melaporkan apabila mereka mendapati perempuan tersebut melakukan kejahatan.

Selain itu, bagi wanita yang telah dibebaskan dari penjara, tidak akan lagi diserahkan kepada walinya. Selain hidup sendiri, Arab Saudi juga mengizinkan perempuan melakukan perjalanan tanpa pendamping laki-laki.

Dalam aturan tersebut tercantum bahwa wanita dengan usia di atas 21 tahun diizinkan mengajukan paspor dan bepergian dengan bebas.

4. Perempuan Boleh Mengganti Nama tanpa Izin Wali

Arab Saudi juga telah mengizinkan perempuan berusia 18 tahun mengubah namanya tanpa memerlukan izin wali. Aturan ini sudah berlaku sejak awal 2021 lalu.

5. Wanita Diperbolehkan Mengemudi

Di bawah kepemimpinan MBS, Arab Saudi juga membongkar aturan yang melarang wanita mengemudi. Sejak akhir 2017, wanita di Arab Saudi sudah diperbolehkan menyetir sendiri dan membuat SIM.

6. Wanita Diperbolehkan ke Bioskop

Tiga bulan setelah dihapusnya larangan mengemudi bagi wanita, MBS juga mengizinkan penyelenggaraan konser dan bioskop di Arab Saudi.

Dengan disahkannya aturan tersebut, para wanita kini diperbolehkan mengunjungi dan menonton film di bioskop.

7. Turis Asing Non-Muhrim Diizinkan Menginap Sekamar

Pada 2019 lalu, Arab Saudi melegalkan wanita dan pria asing yang bukan muhrim tinggal bersama selama berlibur di negara kerajaan. Aturan yang sebelumnya dilarang keras ini telah dilegalkan Saudi demi menarik minat wisatawan internasional.

8. Cabut Larangan Whatsapp dan Skype

Sejak 2017 lalu, Saudi telah mencabut larangan penggunaan panggilan video online seperti Whatsapp dan Skype. Pencabutan ini ditujukan untuk mereformasi ekonomi Arab Saudi.

Namun, dilansir dari Reuters, penggunaan aplikasi-aplikasi ini disebut akan tetap dalam pemantauan otoritas Saudi.

9. Bolehkan Penjualan Miras

Melansir Associated Press, Arab Saudi disebut melonggarkan aturan syariat Islam untuk menarik minat investasi asing. Salah satu pelonggaran yang dilakukan yaitu dengan mengizinkan penjualan minuman keras.

Keputusan ini dilakukan dalam upaya mengubah wajah Saudi menjadi lebih modern guna menarik turis serta para pemodal asing.

Namun sebagai catatan, aturan minuman beralkohol ini hanya diizinkan bagi orang-orang di atas 21 tahun. Legalisasi alkohol ini pun hanya berlaku di Kota NEOM, sebuah kota baru yang sedang dibangun senilai US$500 miliar yang akan dibangun di Laut Merah.

Mega proyek itu merupakan bagian dari rencana visi 2030 MBS untukmendiversifikasi ekonomi Saudi sehingga tak hanya bergantung pada minyak.

NEOM direncanakan menjadi sebuah kota yang mengusung teknologi canggih masa depan. Rencananya NEOM akan menyambut bisnis dan penduduk pertamanya pada 2025. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here