8 Tahun Pos Diblokir, Israel Serahkan Tumpukan 10 Ton Surat

1209
Ramadhan Ghazawi, seorang pejabat Palestina di kantor pos di kota Jericho, Tepi Barat yang diduduki, berdiri di samping kursi roda yang dilipat, salah satu dari banyak barang yang sebelumnya tidak terkirim yang telah ditahan oleh Israel, pada 14 Agustus 2018. (Foto AFP)

Palestina, Muslim Obsession – Israel menyerahkan lebih dari 10 ton surat, obat-obatan, hingga kursi roda kepada warga Palestina setelah ditahan delapan tahun lamanya.

“Akibatnya, karyawan layanan pos Palestina terpaksa bekerja lembur untuk memilah-milah sekitar 10 ton surat dan paket yang diblokir oleh Israel selama delapan tahun,” kata pejabat Palestina, seperti dilansir Daily Sabah, Kamis (16/8/2018).

Paket yang berasal sejak tahun 2010 itu dicegah oleh Israel untuk memasuki Tepi Barat melalui Jordan tetapi dibebaskan dalam satu kali kesepakatan. Barang-barang itu bervariasi mulai dari surat sederhana hingga obat-obatan dan bahkan kursi roda untuk penyandang disabilitas.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Telekomunikasi Palestina Allam Mousa menuduh Israel telah memblokir pengiriman dan menunda pelaksanaan perjanjian layanan pos. Otoritas Israel menegaskan paket-paket itu telah ditransfer dan mengatakan perjanjian sedang dalam pengerjaan, tetapi tidak berkomentar secara rinci.

Ramadhan Ghazawi, seorang pejabat di pusat pemilahan di Yerikho, mengatakan bahwa dia memahami beberapa item telah diblokir karena alasan keamanan, sementara yang lain dilarang di wilayah administratif.

“Beberapa hari yang lalu Israel mengizinkan lebih dari 10 ton paket pos yang terjebak di Yordania,” katanya kepada AFP.

Untuk itu, dia membutuhkan dua minggu bersama para stafnya untuk menyortir semua paket dan mengirimkannya kepada penerima. Ghazawi mengatakan bahwa bingkisan dan surat, sebagian besar merupakan kiriman dari seluruh dunia.

Tidak hanya itu, banyak barang yang dipesan secara online oleh orang Palestina pun tidak pernah datang. Sedangkan pada kursi roda, melekat sebuah catatan yang mengatakan alat bantu untuk penyandang disabilitas itu dikirim dari Turki pada tahun 2015 untuk warga Gaza.

COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab untuk koordinasi sipil di wilayah Palestina, mengatakan pembebasan itu adalah bagian dari langkah-langkah membangun kepercayaan setelah kedua pihak menyetujui kesepakatan pengiriman pos sekitar setahun lalu. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here