72 Tahun Roem-Roijen

1242

Perundingan di Padang Japang
Gagal dalam usaha menemui Ketua PDRI Sjafruddin, Dwitunggal Sukarno-Hatta tidak berputus asa. Tepat pada hari Dwitunggal kembali ke ibukota Yogyakarta, Bung Karno dan Bung Hatta mengirim delegasi untuk mencari, menemui, dan membujuk Sjafruddin agar menyetujui Pernyataan Roem-Roijen dan kembali ke Yogyakarta. Delegasi terdiri dari Mohammad Natsir, Dr. J. Leimena, Dr. A. Halim, dan Agus Yaman selaku Sekretaris Delegasi. Sebagai Menteri Penerangan, Natsir ditunjuk menjadi Ketua Delegasi.

Natsir sendiri, sesungguhnya kurang setuju terhadap Pernyataan Roem-Roijen. Dia skeptis terhadap rencana perundingan KMB. Dia tidak setuju taktik Sukarno, Hatta, Agus Salim, dan Roem untuk berunding dengan Belanda. Natsir merasa tidak mampu mempertanggungjawabkan hasil Pernyataan Roem-Roijen kepada Masyumi. Meskipun Partai Masyumi menyetujui Pernyataan Roem-Roijen, tetapi dalam rapat Masyumi 28 Mei 1949, terjadi perdebatan keras antara yang setuju dan menolak Roem-Roijen. Yang setuju, tentu saja, dipimpin oleh Roem. Yang menolak dipimpin oleh Natsir.

Akan tetapi, Natsir bukanlah jenis manusia yang membiarkan sesuatu berlalu tanpa dia turut membantu menyelesaikannya. Dengan sikap seperti itu, Natsir menerima penunjukan dirinya sebagai Ketua Delegasi untuk bertemu dengan Pimpinan PDRI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here