7 Orang yang Selalu Dikejar-kejar Rezeki

1579

5. Orang yang berdoa meminta rezeki

Doa adalah senjata orang beriman. Melalui doa, seseorang mengakui kelemahannya sebagai seorang makhluk. Hanya kepada Allah Ta’ala yang merupakan Sang Khaliq, setiap orang beriman akan datang berharap kebaikan. Termasuk soal rezeki, kita dianjurkan untuk tidak malu mengemis kepada Allah Ta’ala agar diberikan rezeki.

Ada sejumlah doa memohon rezeki yang redaksinya berasal dari Nabi ﷺ. Beberapa di antaranya adalah doa yang termaktub dalam hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Ia berkatan bahwa setiap Nabi ﷺ melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Doa lainnya dari hadits ‘Ali, Nabi ﷺ mengajarkan doa berikut:

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu,” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

BACA JUGA: 8 Jalan Rezeki yang Digambarkan Al-Quran

6. Orang yang bertakwa

“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah,” demikian Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan definisi tentang takwa.

Melalui takwa, seseorang akan semakin mencintai Allah Ta’ala. Disebabkan cara inilah Allah Ta’ala pun mencintainya, sehingga memberikan rezeki kepadanya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

7. Orang yang selalu bertawakkal

Komponen yang terikat dari takwa adalah tawakal. Inilah salah satu kunci untuk meraih rezeki, yakni berserah diri dan menyandarkan hati hanya kepada Allah Ta’ala. Orang yang bertawakal bukanlah ia yang diam saja menunggu rezeki datang, melainkan ia menjemputnya dengan cara bekerja.

Dalam lanjutan ayat di ayas, Allah Ta’ala berfiman,

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu,” (QS. Ath-Thalaq: 3).

Rasulullah ﷺ bersabda,

عَنْ عُمرَ بن الخطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ ﷺ قَالَ: (( لَو أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرزُقُ الطَّيرَ، تَغدُو خِماصاً، وتَروحُ بِطَاناً )) رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَابْنُ حِبَّانَ فِي ” صَحِيْحِهِ ” وَالحَاكِمُ، وَقَالَ التِّرمِذِيُّ: حَسَنٌ صَحِيْحٌ

“Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di waktu sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya, dan Al-Hakim. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih).

Demikianlah tujuh kelompok orang yang selalu dikejar-kejar rezeki. Sementara masih banyak pintu-pintu rezeki yang tersedia di muka bumi ini, mengingat rahmat Allah Ta’ala yang maha luas tak terbatas.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here