Muslim Obsession – Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Kementerian Koperasi & UKM RI menjelaskan bahwa ada lima tantangan pengembangan UMKM di Indonesia saat ini.
“Pertama ialah sumber daya manusia dan manajemen yang meliputi pola pikir, rekrutmen, pendampingan, budaya kerja, dan kualitas sumber daya manusianya,” tuturnya dalam Webinar UMKM Summit 2022 yang diselenggarakan oleh Obsession Media Grup (OMG) dengan tema “UMKM Outlook 2023 (Pasca Covid-19) dan Peluang 2023”, Sabtu (26/11/2022).
Tantangan kedua ialah inovasi dan teknologi. Berupa inovasi produk, adopsi teknologi baru, kapasitas produksi, serta digitalisasi UMKM.
Adapun tantangan ketiga menurut Ari ialah tantangan finansial. Seperti akses sumber pembiayaan, laporan keuangan, pajak dan lain sebagainya.
“Pasar dan bahan baku menjadi tantangan selanjutnya. Dapat berupa akses pasar yang terbagi dua yaitu digital dan konvensional, kemitraan, akses ekspor dan ketersediaan bahan baku,” bebernya.
Tantangan terakhir ialah institusi. Berupa data dan bermacam-macam perizinan usaha (IUMK, SKU, IUI, OSS).
“Lalu ada juga standar produk seperti P. IRT, BPOM, SNI, K3. Serta kontrak bisnis yang sering menjadi tantangan pengembangan UMKM hingga saat ini,” pungkasnya.
Meski masih banyak tantangan, Deputi Bidang Usaha Mikro memiliki program kegiatan tahun 2023 yang meliputi:
1. Perkuatan fasilitasi pembiayaan dan pengembangan investasi usaha mikro
2. Penguatan pengelolaan dan perlindungan usaha mikro
3. Penguatan rantai pasok usaha mikro
4. Pendampingan dan peningkatan kualitas SDM usaha mikro
5. Pendampingan konsultasi dan bantuan hukum