5 Langkah Membangun Usaha Sesuai Syariat Islam

770

Jakarta, Muslim Obsession – Seorang Muslim terikat kuat dengan syariat atau ajaran Islam yang menjadi panduan hidup agar meraih ridha dan rahmat Allah Ta’ala.

Demikian pula halnya ketika seorang Muslim ingin membangun usaha, maka pastikan usaha tersebut sesuai dengan syariat Islam.

Lalu, apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan agar usaha dibangun berlandaskan syariat Islam?

“Paling tidak ada lima hal yang harus dilakukan. Keempatnya harus dipastikan benar-benar dilakukan agar usaha yang kita bangun mendapatkan ridha Allah Ta’ala,” ujar Ustadz Bernard Abdul Jabbar, saat menjadi narasumber dalam Pengajian Ekonomi yang digelar Parmusi Business Center (PBC) secara daring, Sabtu (4/12/2021) ba’da Subuh.

Langkah pertama, luruskan niat, yakni niat berusaha hanya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Ustadz Bernard menegaskan, lurusnya niat merupakan bentuk keimanan kepada Allah Ta’ala.

BACA JUGA: Ustadz Farid Okbah: Jadilah Pengusaha Jujur Agar Selamat Dunia-Akhirat

“Rasulullah Saw. sendiri dalam haditsnya menegaskan pentingnya meluruskan niat. Jika niatnya untuk hijrah (beribadah) kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan pahala beribadah kepada-Nya. Ini langkah pertama tapi menjadi fondasi paling penting,” ungkap dai yang juga memiliki usaha di bidang perkebunan dan peternakan ini.

Wakil Ketua Lembaga Dakwah PP Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) ini mengingatkan bahwa ketika mencari kehidupan dunia, jangan sampai melupakan ibadah kepada Allah Ta’ala.

“Adanya fisik, pemikiran, hati, itu semua ada agar setiap gerak usaha kita dilakukan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Itulah tujuan hidup kita. Demikian juga dalam berusaha harus mengikuti rambu-rambu yang telah digariskan Allah Ta’ala,” terangnya.

Langkah kedua, bulatkan tekad yang kuat (‘azzam). Berdasarkan pengalamannya sebagai pengusaha, Ustadz Bernard mengatakan, jika tidak memiliki ‘azzam yang kuat alias hanya sekadar iseng dan tidak fokus, maka hasilnya pun tidak akan baik, tidak akan bermanfaat.

BACA JUGA: Parmusi Garut Sosialisasikan PBC untuk Sejahterakan Anggota

Maka menurutnya, lakukan ‘azzam dengan benar lalu tawakkal kepada Allah Ta’ala. Setelah ‘azzam dan tawakkal baru kemudian ikhtiar untuk melakukan usaha.

“Jangan salah. Seringkali terbalik cara berpikirnya. Setelah ‘azzam lalu ikhtiar, padahal sebelum ikhtiar harusnya bertawakkal kepada Allah Ta’ala lebih dahulu. ‘Azzam, tawakkal, baru ikhtiar,” tegas Ustadz Bernard.

Dengan mindset yang benar ini, sambungnya, ketika setelah ikhtiar lalu sukses, maka ia akan bersyukur. Tapi ketika gagal dalam ikhtiarnya, maka ia akan bersabar. Namun jika mindset ini tidak benar, maka ketika gagal dalam ikhtiar, ia akan kecewa lalu stress.

Langkah ketiga, lakukan usaha yang jelas kehalalannya. Islam mengajarkan agar setiap Muslim melakukan sebuah usaha dengan cara-cara halal, dari hulu hingga hilirnya.

Maka pilihlah bidang usaha yang halal, begitu juga dengan cara-cara melakukannya. Islam sudah mengajarkan bahwa sesuatu yang halal sudah jelas, dan sesuatu yang haram pun sudah jelas.

BACA JUGA: Tingkatkan Peran Umat, Parmusi Akan Gelar Pengajian Ekonomi

“Walaupun keuntungannya besar, seperti bisnis narkoba dan lainnya, jangan pernah mendekatinya. Sebab itu terlarang dan jelas haram. Lakukan usaha yang halal meskipun kecil atau sederhana,” tutur Ustadz Bernard.

Di sisi lain, lanjutnya, akan lebih mulia lagi jika usaha atau bisnis yang dilakukan dipahami sebagai bagian dari dakwah. Jika usaha ini halal dan juga bernilai syiar, maka insya Allah akan menjadi lebih berkah.

Keempat, ajak partner yang satu visi. Bahkan, sangat perlu melakukan akad dengan partner bisnis agar memiliki persamaan visi yang mengikat. Visi usaha terbaik adalah Lillah, semua apa yang diusahakan dilakukan hanya untuk Allah Ta’ala.

“Perhatikan dan mari kita teladani Khadijah, seorang pengusaha sukses sekaligus istri Rasulullah Saw. Disebutkan bahwa Khadijah mengambil Muhammad sebagai partner usahanya. Karena satu visi, maka usahanya sukses dan penuh berkah. Muhammad sudah diketahui sebelumnya sebagai sosok yang jujur,” paparnya.

Dan langkah kelima adalah menentukan strategi. Dalam prosesnya, jelas Ustadz Bernard, menentukan strategi yang tepat, halal, dan sesuai dengan syariat Islam merupakan langkah yang perlu diperhatikan secara benar.

BACA JUGA: Kesalahan Istri Memahami Peran Suami di Rumah Tangga

Rasulullah Saw. mengajarkan kepada umatnya agar bekerja dengan tangan sendiri. Meskipun hasilnya sedikit, tapi akan berbuah keberkahan. Oleh karenanya pintu-pintu rezeki terbuka lebar bagi mereka yang bekerja lewat tangannya sendiri.

Ustadz Bernard menegaskan, pada langkah ini juga penting diperhatikan agar saat membangun usaha harus memiliki strategi permodalan dengan tanpa riba. Pasalnya, usaha yang dibangun berdasarkan unsur riba, maka usaha tersebut tidak akan berkah dan jauh dari mashlahat.

“Yakin saja, jika kita berusaha dengan sesuai syariat Islam, maka akan Allah Ta’ala bukakan pintu keberkahan. Jangan pernah pinjam modal jika ada unsur riba di dalamnya,” tandas Ustadz Bernard.

Untuk diketahui, Parmusi Business Center (PBC) menggelar Pengajian Ekonomi setiap Sabtu ba’da Subuh. Pengajian yang dilakukan secara daring ini menghadirkan para akademisi dan praktisi ekonomi serta stakeholder Parmusi.

Selain diikuti pengurus, kader, dan para dai, Pengajian Ekonomi juga diikuti simpatisan Parmusi di berbagai daerah di Tanah Air. Pengajian Ekonomi hadir dengan tema beragam yang mengedukasi sekaligus menjadi ajang tanya-jawab untuk memberikan solusi bagi permasalahan umat. (Fath)

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan ke Bima Batal balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here