5 Keutamaan Tadarus Al-Quran di Bulan Ramadhan

1656

Jakarta, Muslim Obsession – Sebagai kitab suci, petunjuk bagi umat manusia, maka kedudukan Al-Quran begitu mulia. Jangankan menghafal, dan mengamalkan, membaca Al-Quran pun akan mendapat pahala. Terlebih pada saat bulan Ramadhan ini.

Membaca Al-Quran di bulan Ramadhan bisa menjadi sarana paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan senantiasa mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya. Allah sendiri berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,” (Qs. Fâthir [35]: 29).

Rasulullah Saw sebagai penerima wahyu, juga sangat menyukai orang yang membaca Al-Quran. Bahkan meski ia adalah perantara turunnya Al-Quran, namun Rasul sangat senang jika ada yang membacakannya Al-Quran.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah pernah berkata kepada Ibn Mas’ud, saat itu Rasulullah sedang di atas mimbar. “Bacakanlah kepadaku Al-Quran!” Ibn Mas’ud berkata, “Pantaskah aku membacakan untukmu, sedangkan Alquran diturunkan kepadamu?”

Rasulullah Saw menjawab, “Sungguh aku senang mendengarnya dari orang lain.”

Di bulan Ramadhan, tadarus Al-Quran menjadi salah satu amalan yang mulia. Membacanya di luar bulan Ramadhan saja sudah mendatangkan kemuliaan, apalagi ketika membacanya di bulan Ramadhan, bulan yang paling istimewa untuk umat Islam.

Berikut lima hal yang membuat tadarus Al-Quran di bulan Ramadhan bertambah istimewa:

1. Al-Quran akan memberi syafaat

Al-Quran akan memberi syafaat kepada orang yang membacanya. Hal tersebut disampaikan Rasulullah melalui hadist-hadistnya. Dua diantaranya adalah:
Rasulullah Saw bersada:

“Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya Al-Quran itu nanti pada hari kiamat akan datang untuk memberikan syafaat kepada orang yang membacanya.” (HR Muslim).

Dalam hadistnya yang lain, Rasulullah mengatakan:

“Puasa dan Al-Quran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankanlah aku untuk memberikan syafaat kepadanya.

Dan Al-Quran berkata, ‘Aku telah melarangnya dari tidur di malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.”

2. Tetap berpahala meski tak mahir

Bacalah Al-Quran meski tak mahir membacanya. Sebab, Allah akan tetap memberikan ganjaran pahala yang berlipat meski pembaca Al-Quran tak fasih membacanya, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim sebagai berikut:

“Orang yang membaca Al-Quran dan ia mahir maka nanti akan bersama-sama dengan para malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan, orang yang membaca Alquran dan ia merasa susah di dalam membacanya tetapi ia selalu berusaha maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR Bukhari & Muslim)

3. Membedakan ciri khas Mukmin

Al-Quran akan menjadi pembeda bagi seorang mukmin dengan golongan lainnya. Hal tersebut disampaikan dalam hadist sebagai berikut:

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran itu adalah seperti utrujah yang mana baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Quran itu seperti buah kurma yang mana tidak berbau tapi rasanya manis.

Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran itu seperti bunga yang mana baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran itu seperti hanzhalah yang mana tidak berbau dan rasanya pahit.”(HR Bukhari & Muslim).

4. Boleh iri hati pada mereka yang membaca dan mengamalkan Al-Quran

Biasanya Rasul mencela mereka yang iri hati. Namun khusus untuk mereka yang mampu membaca, memahami dan mengamalkan Al-Quran, maka setiap Muslim boleh iri hati kepada orang-orang seperti itu. Rasul menyampaikannya dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim.

“Tidak ada iri hati itu diperbolehkan kecuali dalam dua hal yaitu: seseorang yang diberi kemampuan oleh Allah untuk membaca dan memahami Al-Quran kemudian ia membaca dan mengamalkannya baik pada waktu malam maupun siang; dan seseorang yang dikarunia harta oleh Allah kemudian ia menafkahkannya dalam kebaikan baik pada waktu malam maupun siang.” (HR Bukhari & Muslim).

5. Pahala kebaikan berlipat ganda

Pahala membaca Al-Quran sangat banyak. Sebab Allah tak menghitung kebaikannya bukan berdasarkan kata atau ayat dalam Al-Quran, namun berdasarkan jumlah hurufnya. Hal tersebut disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Quran) maka ia mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan, satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kali lipat. Aku tidak mengatakan, ‘Alif lâm mîm’ satu huruf tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR at-Tirmidzi)

Itulah lima keutamaan melakukan tadarus Al-Quran selama bulan Ramadhan. Semoga kita semua bisa rutin melakukan tadarus Al-Quran untuk menyempurnakan puasa. Dan semoga tadarus kita memberi manfaat dan menambah pahala berlipat ganda. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here