5 Kalimat yang Rasulullah ﷺ Ajarkan kepada Fatimah

2130

Muslim Obsession – Keluarga Sayyidah Fatimah dan Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhuma selamanya akan menjadi contoh bagi orang-orang yang mendambakan surga.

Meski kehidupan suami-istri mulia itu hampir tak pernah berlimpah harta dunia, namun kecintaan mereka kepada Allah Ta’ala dan Nabi ﷺ patut menjadi teladan.

Keduanya adalah Abul Masakin dan Ummul Masakin, ayah dan ibu bagi orang-orang miskin yang tak pernah mencintai dunia, namun selalu berlimpah cinta dan kemuliaan.

Terdapat sebuah kisah yang disebutkan dalam Kitab Musnad Fathimah Az-Zahra, karya Jalaluddin As-Suyuthi. Kisah yang ditunjukkan Sayyidina Ali dan Sayyidatina Fatimah untuk bisa diteladani umat setelahnya.

Alkisah, suatu ketika Ali bin Abi Thalib dan Fatimah puteri Rasulullah mengalami kesulitan. Kemudian Ali meminta isteri tercintanya untuk datang menghadap ayahandanya meminta bantuan.

Fatimah pun pergi ke rumah Rasulullah ﷺ lantas mengetuk pintu.

“Itu pasti ketukan Fatimah, tidak biasanya dia datang kepadaku saat seperti ini. Tolong bukakan pintu untuknya,” kata Nabi kepada Ummu Aiman. Rasulullah ﷺ rupanya hafal akan suara ketukan pintu khas tersebut.

Nabi ﷺ dengan penuh kasih memandang iba kepada puteri tercintanya itu. Beliau kemudian bertutur:

“Sungguh, sejak sebulan ini tungku rumah keluarga Muhammad juga tidak menyala. Tetapi, baru saja aku diberi hadiah seekor kambing betina. Kalau kamu mau, aku akan usahakan lima ekor untukmu. Atau, kamu ingin aku ajari lima kalimat yang pernah diajarkan Jibril kepadaku?” tutur Nabi kepada Fatimah.

Mendengar itu, Fatimah pun menjawab, “Ajari saja aku lima kalimat yang pernah diajarkan Jibril kepadamu”.

Kemudian Nabi ﷺ mengajarkan lima kalimat tersebut. “Bacalah selalu :

ياَ أَوَّلَ الأَوَّلِيْنَ وَيَا آخِرَ الأَخِرِيْنَ، يَا ذَا الْقُوَّةِ الْمَتِيْنِ، وَيَا رَاحِمَ الْمَسَاكِيْنَ، وَياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Yaa Awwalal Awwaliin wa Yaa Aakhiral Aakhirin, Yaa Dzal Quwwatil Matiin wa Yaa Raahimal Masaakiin, wa Yaa Arhamarraahimiin”.

“Wahai Dzat yang Maha Awwal, wahai Dzat yang Maha Akhir, wahai Dzat Pemilik kekuatan yang hebat, wahai Dzat yang Maha pengasih bagi orang-orang miskin, wahai Dzat yang Maha Pengasih.”

Fatimah pun pulang menemui suami tercintanya.

Setibanya di rumah, Ali bertanya kepada isteri tercintanya itu, “Apa yang kamu bawa, wahai putri Rasulullah?”

“Duniamu baru saja hilang, maka sekarang kubawakan untukmu akhirat,” jawab Fatimah.

Meski harus menahan lapar, Ali pun menimpali ucapan isteri tercintanya itu dengan kata-kata indah, “Sungguh luar biasa hari-harimu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here