Yerusalem, Muslim Obsession – Setelah kegagalan pembicaraan antara tahanan Palestina dan pemerintah Israel pada hari Senin, ratusan tahanan melakukan mogok makan.
Demikian dilaporkan oleh Kantor Urusan Tahanan. Otoritas pendudukan Israel tampaknya menolak tuntutan para tahanan, termasuk memasang telepon di aula utama di dalam penjara dan mengakhiri isolasi hukuman yang dikenakan pada sejumlah tahanan baru-baru ini.
Ketua Komite Tahanan PLO, Qadri Abu Baker, mengatakan bahwa politisi Israel telah meninggalkan semua pemahaman sebelumnya yang dicapai antara tahanan Palestina dan Layanan Penjara.
Dilansir Middle East Monitor, Abu Baker menyerukan dukungan untuk mogok makan guna memobilisasi dukungan untuk tuntutan tahanan.
Sejak awal 2019, ketegangan di penjara-penjara Israel telah meningkat karena pemasangan jammers elektronik untuk mencegah tahanan melakukan panggilan kepada keluarga mereka melalui telepon yang diselundupkan. Pihak berwenang dituduh membatasi kontak tahanan dengan dunia luar.
Sementara itu, LSM Klub Tahanan Palestina melaporkan jumlah tahanan Palestina di penjara-penjara Israel yang mogok makan mencapai 400 orang hingga Selasa (9/4/2019) waktu setempat.
LSM mengatakan mogok makan, yang dimulai Senin, telah berkembang pesat, dengan 250 tahanan yang bergabung per harinya. Meski demikian, seorang pejabat Israel membantah angka tersebut. (Vina)
