2 Ciri-Ciri Wali Allah Menurut Gus Mus

1959

Jakarta, Muslim Obsession – Allah SWT selalu menunjukan wali-walinya untuk menjaga keseimbangan bumi dari kemungkaran. Wali-wali Allah ini adalah orang alim, para ulama yang hatinya selalu dekat dengan Yang Maha Kuasa. Namun perlu diingat tidak semua ulama atau kiai itu wali. Lalu apa ciri-cirinya.

Menurut Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus ada dua cara agar seseorang menjadi seorang wali. Syarat pertama, rabbunallah, mengagungkan Allah sedangkan yang kedua tsummas taqamu, kemudian beristiqamahlah!

Lalu ia menandai bahwa ciri seorang itu wali menurutnya ada dua. Pertama, Orang itu tidak pernah merasa takut. Kedua hatinya tidak pernah merasa susah. “Ciri Wali itu ada dua, Jangan takut dan jangan susah,” ujarnya dalam sebuah video pengajian di Jepara, yang tersebar di media sosial.

“Jadi kalau ada yang susah dengar Dolar naik berarti bukan wali,” seloroh Gus Mus sembari disambut tawa hadirin.

Contoh ketakukan dan kesusahan lain yang diungkapnya saat menjelang tahun politik. “Politisi-politisi kok semakin menjadi-jadi. Tahun politik kok semakin seperti ini keadaannya.”

Atas kondisi itulah pengasuh pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini kerap diundang aparat kepolisian untuk mengisi ceramah. Kiai berusia 74 tahun ini juga menegaskan di mana pun berada harus tetap khusyuk.

“Di Bangsri, Semarang, Jakarta, dan Singapura harus khusyuk. Di masjid Tuhannya Gusti Allah. Di pasar juga Allah Tuhannya, bukan untung,” jelasnya disambut tawa hadirin lagi.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak jamaah agar tidak perlu menghiraukan kelompok yang membidahkan Maulid Nabi, haul maupun tradisi Nahdliyin yang lain.

“Haul tujuannya mengingat Mbah Arif. Mbah Arif sudah wafat tapi saya meyakini orang baik. Karena mengajak orang untuk masuk surga,” tandas Gus

Diketahui paparan itu dikemukakan Gus Mus dalam Pengajian Umum pada Haul Mbah Muhammad Arif yang dilaksanakan di Masjid Jami Muhamad Arif Dukuh Sendang Sari RW. 01 Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, tahun lalu. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here